Selasa, 12 Mei 2020

Memahami apa itu lateral load test


Pada suatu bangunan perencanaan pembangunan yakni bagian berarti sebelu pembangunan dalam rencana tersebut, terdapat sesuatu perencanaan mengenai pondasi, pondasi hendak bekerja dengan baik apabila beban yang di terima oleh pondasi hendak di teruskan dari pondasi ke tanah dan tidak melebih batas kekuatan tanah, apabila melebihi batas kekuatan tanah yang di lampaui penyusutan tanah hingga perpindahan tanah terjalin hendak memunculkan kehancuran pada konstruksi yang terletak pada atas pondasi, buat itu perlunya melakukan analisa terhadap tenaga dukung lateral buat dapat mengukur defleksi yang terjalin akibat beban lateral, buat dapat melakukan analisa diperlukan nya sesuatu pengujian lateral load test yang sesuai dengan standart ASTM D3966- 07( Standard Test Methods For Deep Foundations Under Lateral Load)

Pengujian lateral yang di lakukan pada tiang pondasi dapat di lakukan dengan 2 tata metode yang biasanya di lakukan pada tiang pondasi, yakni:

Pile to pile mothod

Yakni sesuatu tata metode yang memakai tiang pada dekat bagaikan penahan buat dapat memberikan beban horizontal pada tiang uji.

Kentledge method

Yakni tata metode yang mengenakan benda mati berupa beton, dinding maupun pula benda apapun yang dapat menahan gaya literal.

Dalam pengujian Lateral load test diperlukanya alat- perlengkapan pengujian yang sesuai dengan standart pengujian serta di oprasikan oleh seorang yang telah profesional dalam pengujian, peralatan tersebut meliputi:
• Hydraulic Jack
• Hydraulic pump
• Transfer beam
• Refrence beam
• Load cell
• Preassure gauge
• Dial gauge
• Stell plate

Persiapan pengujian
• Persiapan lahan dan tiang uji serta tata metode yang hendak di gunakan dalam pengujian Lateral load test
• Dalam persiapan apabila mengenakan tata metode kentledge, sampai mempersiapkan beban- beban yang hendak digunakan semacam balok beton ataupun benda berat yang 3x lebih besar dari beban uji, apabila mengenakan pile to pile mempersiapkan 2 tiang yang hendak jadi transfer beam serta jumlah plat yang hendak digunakanuntuk mengakomodir jarak.
• Apabila cut of tingkatan terletak pada dasar evaluasi tanah, sampai dicoba nya sesuatu penggalian hingga evaluasi cut of tingkatan tiang uji.
• Saat sebelum pengujian di mulai, dicoba nya pengetesan pada peralatan uji dengan mengenakan beban dekat 5% dar beban uji

Prosedur Pengujian
Sehabis di lakukan nya persiapan tersebut, prosedur pada pengujian dicoba dengan pembebanan, dimana pembebanan mulai dicoba dan pembacaan dial gauges dicoba sesuai dengan standart, masing- masing pembacaan yang dicoba di catat pada form bacaan yang ada serta dilengkapi dengan bersamaan pada dan waktu secara aktual, apabila digunakan load cell sampai hasil pembacaan beban aktual load cell tercatat pula pada form yang sama ataupun terpisah, sehabis hasil tersebut telah terisi, sampai hasil pengujian dapat di serahkan pada kontraktor buat membaca hasil dari pengujian.

Syarat Pengujian
Pada pengujian tampaknya terdapat sesuatu syarat ataupun batas dalam melakukan pengujian antara lain bagaikan berikut:

1. Terjadinya kehancuran pada tiang pondasi, apabila kehancuran terjalin pembacaan dalam pengujian hendak tidak sesuai, kehancuran pada tiang pondasi berupa mencuat nya retakan pada dekat peralatan dial gauges.
2. Kehancuran pada struktur penahan ataupun beam penyangga
3. Terjadinya defleksi kelewatan hingga melebihi batas yang terlah di tentukan
4. Terjalin Force majeure

Categories:

0 komentar:

Posting Komentar